Minggu, 31 Juli 2011

Menjadi Teladan

Ibadah Gabungan PAR GKI Mimika, 31 Juli diadakan di Jemaat Solafide Mapuru Jaya. Lebih dari lima ratusan  anak dan pengasuh memenuhi gedung. Pengasuh setempat harus menambah extra bangku, namun masih ada yang berdiri dan duduk di lantai. Alatar Kiri - kanan mimbar. Sementara di luar gereja pun nampak ada yang berdiri dan duduk. 

Hari itu banyak  remaja hadir dibanding bulan sebelumnya. Sekitar 8 bus besar dan 2 Mini bus dipakai antar jemput.  
Lituri dibawakan oleh ka Sela dari  Syallom Amungsa. Sementara  Firman Tuhan disampaikan oleh koordinator Par Tingkat Klasis sdr. Johan Gandegoay

Siapa mencintai didikan,mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran adalah dungu. Amzal 12:1
Jangan menyebut nama Tuhan Allah mu, dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama Nya dengan sembarangan.  Ulangan 5 : 5
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ? 
Dengan menjaganya sesuai dengan firman Nya.Mazmur 119 : 9  
merupakan adalah ayat-ayat  firman Tuhan yang mendasari refleksi siang itu.


Banyak anak Tuhan dewasa ini, entah sadar atau tidak dalam pergaulan maupun kehidupan sehari-hari sering mengucapkan kata-kata kotor, makian,sumpah serapah, bahkan tak jarang  dalam kelakar atau sendagurau dengan berani mengucapkan Nama Tuhan, membuat lelucon (Mob) parahnya mereka tidak merasa bersalah. Dalam Alkitab, Tuhan melarang keras kita  menggunakan nama Nya sembarangan. Karena Nama Nya Kudus. 
Nama Tuhan tak boleh dijadikan lelucon,dipermainkan atu menyebutnya tanpa tujuan, alias asal bunyi. Hanya dipakai untuk kemuliaan Nya.


Kalau saja nama mu menjadi pembicaraan orang atau dipermainkan .....! pasti kamu akan marah, tersinggung end so on lah..!. Lain hal nya jika pembicaraan itu baik.. karena perbuatan  baik atau tingkah laku  yang sopan dan santun, atau mungkin juga karena prestasi mu yang hebat sehingga kamu menjadi buah bibir  banyak orang...pasti kamu, bahkan orang tua mu  sangat bangga kan ..!   


Nah, hal seperti ini juga terjadi di kota Unggas Politan,! sekarang banyak burung-burung dewasa tidak menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Saya juga heran..! ada apa dengan pak pelatuk   yang selalu mengucapkan sumpah serapah, makian, kata-kata kotor. heran nya, lengkingan suaranya bisa terdengar hingga dua, tiga lima pohon dari  sarang  nya dalam pohon besar itu... .
dan terus terang membuat saya semakin pusing tujuh keliling...sebab banyak juga anak-anak burung yang mulai ikut-ikutan seperti burung-burung dewasa lain nya.


Namun syukur atas peristiwa siang itu, jika tidak,  mungkin saja  pak pelatuk tak pernah sadar akan  kebiasaan mengoceh dan melontarkan kata-kata kotor.


Beginilah ceitera singkat nya.  
Suatu siang pak  pelatuk sedang  membuat lubang sarangnya pada sebuah pohon, tepat di bawah sebuah cabang  besar yang menjorok ke luar.  Tiba-tiba suaranya melengking  kuat sekali sehingga hampir seperempat kota unggas dapat mendengarnya dengar jelas. ia juga mengeluarkan kata-kata kotor dalam bahasa unggas. Kalau saya artikan itu adalah makian, sumpah...dan banyak deh...
saya tak ingin menyebutkan langsung pasti kamu ngerti kan  yang saya maksudkan?  
Penyebabnya adalah,  pak pelatuk salah mematuk jarinya hingga luka dan berdarah. Selama tidak mengisap jarinya, pasti kata-kata itu..berhamburan keluar dari paroh nya seperti  senjata api memuntahkan banyak peluru. Parahnya ia tidak menyadarinya,dianggapnyalah kata-kata itu biasa.


Dua hari kemudian, pak  pelatuk sedang menyelesaikan sarangnya. Dan tiba-tiba ia mendengar lengkingan suara  dari bawa pohon jauh di bawah  sana.  yang artinyta sama persis seperti kata-kata nya waktu lalu.


Bukan main kagetnya.., mendegar kata-kata itu. Secepat kilat ia meninggalkan pekerjaannya mendarat disamping sumber suara tersebut. Ternyata anak nya sendiri sedang bermain  dengan anak tetangganya yaitu si pip.. pipit. yang berebutan seekor belalang.


" Anak-anak, mengapa kalian bisa mengucapkan kata-kata kotor  tadi ? Siapa yang mengajarkan kamu..?" kata pak pelatuk, berpura-pura  ramah. 


Kedua burung muda tersebut diam sejenak. Doni anaknya sendiri  takut. dan malu.." lalu. si pip memberanikan diri" katanya, "beberapa hari lalu, ketika sedang bermain kami dengar  om juga mengucapkan kata-kata itu, waktu itu tangan om terluka"


Mendengar penjelasan si pipit, Pak tua itu bagai melihat  wajahnya dicermin. ia baru menyadari rupanya apa yang dilakukan nya selama ini, entah sadar atau tidak, telah menjadi contoh bagi anak-anak unggas. ....
Kemudian dengan mesra ia merangkul kedua burung muda itu. dan sejak itu. pak Pelatuk selalu menjaga tutur kata dan tingkah laku nya.


Sobat-sobit pengasuh dan remaja, marilah kita menjaga ucapan kita, tutur kata bahkan kebiasaan kita yang tidak baik. Karena kita adalah Kitab injil yang terbuka, dapat dilihat , dibaca tiap saat oleh siapa saja.Apa yang kita lakukan harus lah memulaikan  Tuhan. Ingat bukankah kita ini diciptakan segambar dengan Allah? sehingga kita harus menunjukkan citra Allah kepada banyak orang...
demikian Firman cerita yang disampaikan  oleh Ka Johan siang itu. dengan gayanya  yang membuat semua perhatian tertuju pada kisah Ungas politan.

Sabtu, 30 Juli 2011

Ib adah gabungan Pengasuh

Ibadah, gabungan pengasuh se  Klasis GKI Mimika 30 Juli. bertempat di keluarga H.M Emeyauta jalan Merpati RT 3 Nomor 44 Kuala Kencana,  dimpimpin oleh ka Arnold Sanadi.
meski tak semua pengasuh datang namun ibadah berlangsung penuh hikmat.  saling berbagi pengalaman dan informasi.

Pemberian buku bacaan Rohani


pemberian buku bacaan rohani kepada sepuluh anak sekolah Minggu Syallom Amungsa

Selasa, 07 Juni 2011

Mama kenapa ko tidak mati saja..!!

Ibu ku hanya punya satu mata, dan satu kaki.  Ini sangat memalukan ku. Aku ingin dia mati atau lenyap dari muka bumi. 

Ibu bekerja keras sebagai  pembantu di tentangga, dan berjualan kue untuk membiayai sekolah ku dan kebutuhan  keluarga.

Satu sat, ia berjualan di sekolah ku, dan aku berlari meninggalkan nya, karena rasa malu.  “ kenapa ibu tidak mati saja” kata ku tanpa rasa  menyesal, sepulang sekolah pada nya. Ia hanya diam

Kata-kata itu,  membuat  hati nya hancur dan tertusuk. Sering ia menangis di dapur, tanpa suara di saat aku sedang tidur.  Aku tahu, kesedihan nya, namun aku begitu membenci karena cacat fisik nya.

Kami hidup dalam sebuah gubuk tua, dan sangat menderita. Aku berjanji unstuck sekolah dan harus menjadi orang sukses.  Ibu k uterus membiayai sekolah ku, meski dalam kondisi cacat.

Bertahu-tahun kemudian, aku  tamat kuliah, dan mendapat pekerjaan. Berkeluarga. Membeli rumah mewah dan punya anak.

Ibu, ku datang. Membuat anak-anak ku, takut karena cacat  dan kondisi yang karu-karuan.  Aku mengusir nya dan mencaci nya, pergi dari halaman rumah ku,

Sungguh memalukan, ibu ku memiliki hanya satu mata dan satu kaki .  aku membencinya. Ibu bekerja di tetangga sebagai juru masak. Dan berjualan kue untuk membiayai keluarga dan sekolah ku.

Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan diri. Ibuku terdiam hanya memandang.

”Ibumu hanya punya satu kaki dan satu mata. ?!?!” Iieeeeee, jerit seorang temanku.. Ujarku pada ibu, “Bu, Mengapa Ibu tidak punya satu kaki dan satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!”

Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

Malam itu. Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku
sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya.
Ia memandangku sejenak, kemudian berlalu dengan kaki pincang.

Akibat perkataanku tadi, hatinya tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu kaki dan matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Aku belajar dengan tekun, ibuku terus bekerja membelikanku baju, buku sekolah, membayar uang sekolah. Akhirnya aku lulus dan mendapat beasiswa masuk perguruan tinggi. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Jakarta menuntut ilmu. Lalu aku pun menikah, membeli rumah, kemudian  memiliki anak.

Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.

Kebahagian ini terus bertambah, ketika ibu datang ke rumahku.  Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku. terlihat kepanasan di wajahnya, berkeringat dan terengah-engah dengan kaki dan mata satunya.

Siang itu, seakan langit runtuh menimpaku.  Anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat bentuk ibuku yang gak karu-karuan. Kataku, “Siapa kamu?!  Aku tak kenal dirimu!!” ”Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku! !” ”KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!” Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat,” dan ia pun berlalu dengan tongkat kakinya. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.

Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Jakarta. Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja.
Di sana, kutemukan ibuku tergeletak di lantai yang dingin.
Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat untukku.

”Anakku..Kurasa hidupku sudah cukup panjang. Aku tidak akan ke Jakarta lagi.  Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sekali ?  Aku sangat merindukanmu. Aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau. Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan keadaan cacat fisiku.

Kau tahu, ketika kau masih dalam kandungan ibu mengalami kecelakaan , ketika ibu masih hamil seseorang telah dengan sengaja menabrak kaki ibu hingga patah. Tetapi untung kandungan ibu selamat, akhirnya ibu melahirkan bayi lucu yaitu kamu, tetapi sayang  Tuhan hanya memberikan mu satu mata .Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan mata satu.

Maka aku berikan mata satuku kepadamu,. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, ditempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu. Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, “Itu karena ia mencintaiku” Anakku! Oh, anakku!”

Akupun  menangis sekeras-kerasnya, memeluk ibuku erat-erat meminta maaf,  namun sayang ternyata Ibuku sudah beberapa jam lalu meninggal dalam kesendiriannya.
Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan ibu Anda!

Kontraktor edan (gila), jangan dibiarkan

Bukan sirkus bukan sulap, tapi NYATA..!  Ini adalah cara kerja kontraktor edan alias gila  yang  seharusnya  ditindak tegas oleh aparat atau pemerintah. Karena tak layak mendapat proyek Perbaikan atau perawatan   lampu-lampu jalan di Kota Timika, sangat membahayakan nyawa pekerja, bahkan pengguna jalan raya lainnya.

Lihat saja  scafholding setinggi tiang listrik  kurang lebih 12 meter, dipasang di tas bak sebuah truk yang sedang  bergerak, sementara pekerjanya tetap berada di puncak menara.

Pemandangan ini bukan hal yang baru  di Timika. Sejak dua, tiga atau empat tahun lalu hingga siang tadi, Selasa 7 Juni jam 11.30  tepatnya di jalan Cendrawasih  depan  Hotel Kanguru Lama, cara kerjanya tidak pernah berubah, SANGAT berbahaya terutama bagi  jiwa pekerja.

Truknya yang sedang bergerak. Jarak antara  tiang  ke tiang  sekitar 30m - 50 meter. 
pemadangan tadi siang ini menyebabkan   lalu lintas macet,antrean cukup panjang meno....  

Minggu, 05 Juni 2011

PAR Via Dolorosa.Minggu 5 Juni


 sya..la...la, haleluya, kami anak sekolah minggu
tempat kami di sisi mu, bukan dibelakang atau dimana-mana
kami adalah harapan gereja, jangan lupa itu 
wahai ibu/bapak ...Yesus minta kami dibimbing...pegang tangan kami erat
bawa kami pada Nya

Pujian anak-anak  sekolah minggu di  Jemaat Via Dolorosa Sempan Timika, yang akan dibawakan oleh VG  Sekolah dalam Ibadah Jemaat jam sembilan nanti.
Minggu pagi, 5 Juni.  Langit tidak secerah  hari kemarin. Awan menggumpal di atas kota, gerimis pun mulai turun. waktu menunjukkan pukl 7. lewat sedikit.

Memasuki halaman gereja,  seorang pemuda, membungkuk tersenyum menyalami satu persatu anak yang datang pagi itu.
Dalam bagunan utama tiga orang pengasuh sedang memimpin pujian,  didepan  seratusan anak tanggung.   tepuk  tangan  malas-malas sambil nyanyikan pujian 
sya..la,la..la..pegang pundak teman di sebelah mu,
sya la..la..la pegang tangan teman mu .... haleluyah..
Nampak anak-anak kurang bersemangat,  kak Glori pun berusaha dengan gayanya, mendekat melalui jalur paling kanan yang adalah deretan anak laki . Ada yang  asyik colek-colek temannya, ada yang duduk sambil memperhatikan  gerakan ka Glory, namun tak juga nyanyi. anak yang agak besar serta merta memaksakan suaranya yang tak beraturan, bertepuk tangan sejadi-jadinya, eperti sedang berlomba siapa yang paling kuat bertepuk tangan.
Pada bagunan TK di samping kiri, memiliki enam ruang kelas seukuran kira-kira 3 meteran kali 10 meter. Ruangan paling belakang digunakan remaja,  sekitar 50  remaja duduk berkelompok pria dan wanita berhadapan  menyisahkan ruang 3 meter kali lebar  ruangan.   Kak Okta sedang berdiri menyandar pada dinding kayu penyekat ruangan. Matanya tak lepas pada ayat-ayat dalam Kitab suci di depannya smengikuti  yang dibacakan  remaja. 
Ruangan paling depan, nampak beberapa pria sedang bercakap-cakap, ada juga yang senyum-senyum sendiri memperhatikan putra-putrinya yang sedang bernyanyi  dengan gerakan yang dipandu ka Tina.

Dalam kelas anak kecil ini  acara berlangsung tenang, meski anak-anak  agak bosan karena kelamaan duduk, namun penuh sukacita. Karena  keterlibata anak-anak dalam lagu dan gerak. ibu-ibu pun duduk  dilantai mengawasi putra-putrinya  yang lucu-lucu.  Terlintas dalam pikiran ku, pasti  Bapa di surga sangat senang melihat anak-anak ini.  
Karpet warna-warni  cerah bergambar tokoh yang di sukai anak-anak, menjadi arena yang nyaman bagi pengasuh dan anak  juga orang tua dalam hadirat Tuhan di pagi itu.


Kembali ke  dalam gereja, anak-anak tanggung di bagi menjadi enam kelas sesuai jumlah.  Kelompok yang jumlahnya banyak didampingi dua pengasuh.   
Ka Shanti, Cici, dan beberapa diantaranya adalah almuni remaja yang telah dikaderkan menjadi pengasuh. Saat ini mereka sedang  kuliah, aku lupa sih apa nama tempat kuliah  kakak-kakak ini namun yang jelas mereka  akan menjadi guru. ohh ia tempat kuliah nya di SP lima namanya KPG, entah apa kepanjangan dari huruf  K di awal, kalau  P pasti dari    Kata pendidikan sedangkan G adalah awalan dari Guru..

sesudah Acara sekolah minggu semua pengasuh kumpul dalam salah satu ruangan kelas TK,  untuk evaluasi dan mengatur pelayanan nanti sore dan minggu depan


 Ka Glory  bersama anak tanggung kelas 4-5


 Ka Shanti bersama anak kelas 3

Rabu, 01 Juni 2011

Peresmian Gedung Gereja Diaspora Timika

 

23 Maret 2010.
Bupati Kab Mimika Klemen Tinal sedang disambut  dengan tarian adat. 
oleh PAR GKI Diapora

Senin, 30 Mei 2011

MENAKAR DAN MENGUKUR

dari renungan harian
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu ...
(Lukas 6:38)
Seorang tua sedang merenung. "Dulu saya lahir dari keluarga miskin. Ketika melihat orang kaya, saya bertanya-tanya mengapa mereka egois, tidak mau menolong orang miskin memperbaiki masa depan, bahkan tak jarang malah memandang rendah? Namun, ketika kemudian saya menjadi kaya setelah bekerja keras, saya merasa orang miskin itu malas, tak mau berinisiatif, maunya ditolong, iri, dan tak pernah berterima kasih?" Pak tua itu menggeleng-geleng menyadari kontradiksi di hati dan perasaannya. Mengapa begini?

Tak jarang dalam hidup ini, kita memiliki standar ganda dalam "menakar dan mengukur". Kita kerap menilai orang lain dari "takaran" atau pandangan subjektif kita, dan tak mampu memahami orang lain dari sudut pandang orang itu. Kita kerap menuntut orang lain bersikap dan berbuat seperti yang kita mau, padahal kita sendiri belum tentu melakukan yang sebaliknya. Ketika berbuat salah, kita tak ingin dihakimi. Sebaliknya, ingin dimaafkan dan dibantu keluar dari kesalahan. Ketika membeli, kita menginginkan barang yang berkualitas dengan harga bagus, dan akan sangat marah jika dibohongi. Ketika susah, kita ingin orang lain menolong.

Apabila kita rindu tidak dihakimi, biarlah kita jangan menghakimi. Apabila kita rindu dimaafkan ketika bersalah, biarlah kita jangan menghukum, tetapi mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Sebab ukuran yang kita pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepada kita. Perhatikan ayat 38 "berilah": pengampunan, maaf, kesabaran, kebaikan, pengertian, dukungan, kekuatan, kesempatan, pertolongan. "... dan kamu akan diberi, " demikian sabda Kristus. Mau bukti? Coba terapkan janji Tuhan ini –SST

JALANI HIDUP SEBAGAIMANA KITA HARAP ORANG LAIN JALANI
MAKA ITU PULALAH YANG AKAN KITA DAPATI

Mempertahankan Identitas

dari renungan harian
Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.” Mazmur 101:2

Dewasa ini Kejahatan begitu merajalela,percabulan, korupsi kecil hingga besar, penipuan pajak dan lainnya.  maraknya selebritis yang tertangkap karena menggunakan narkoba. Uang dan popularitas telah membius mereka. Mengapa mereka menggunakan narkoba?
mereka sebenarnya ingin lari dari permasalahan hidup. Mereka sudah kehilangan identitas diri!
Sebagai orang percaya yang telah ditebus dan diselamatkan, haruskah kita turut tenggelam dalam kehidupan dunia yang menyesatkan ini?
Ketika norma-norma masyarakat mulai memudar, haruskah identitas kita sebagai umat pilihan Tuhan turut juga memudar dan mulai berkompromi dengan dosa seperti mereka? Justru di tengah-tengah dunia yang gelap ini “...hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16). 

Kita harus bisa mempertahankan identitas kita ini dan tetap menjaga diri supaya  hidup kita membawa pengaruh yang positif bagi orang lain. Mungkinkah? Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Daniel, meski hidup di negeri asing yang penuh dengan kesenangan dan penyembahan berhala, tetap bertekad menjaga identitasnya sebagai orang percaya agar dirinya tetap murni, dan menolak untuk mencemarkan diri dengan hidangan raja. Tertulis: “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.” (Daniel 1:8). Daniel berani hidup berbeda dari orang lain dan mampu mempertahankan identitas rohaninya. Meski berada di tengah-tengah orang-orang dunia dia tidak turut hidup dengan cara-cara duniawi.

Contoh lain adalah Yusuf, yang ketika hidup di Mesir tidak kehilangan identitasnya sebagai orang benar, tetap kuat menghadapi godaan isteri Potifar dan lebih memilih lari daripada harus berkompromi dengan dosa. Pemazmur pun berjuang agar hidupnya tetap berkenan kepada Tuhan. ”Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku. Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku, kejahatan aku tidak mau tahu.” (Mazmur 101:3-4). Ingatlah identitas kita!

Minggu, 29 Mei 2011

Siap Menjadi Laskar Kristus..!

Remaja sedang membaca  Kitab Mazmur 1

Yess.... !..Yes..Yes..!! " ..serentak teriakan   empat ratusan remaja menyambut,  Kalimat " Laskar .. Kristus....!": yang belum habis terlontar dari bibir  kak Saramuke..
Siang itu dalam ibadah gabungan Pengasuh dan  remaja se klasis Mimika  di Gereja Cornelius yang terletak  pinggir jalan Mapuru Jaya dalam Kompleks Brigif 20/IJK sekitar 14, km dari  kota Timika. 

Bangunan  gereja warna krem itu tak jauh, dari  pos jaga, dimana  seorang petugas  berseragam loreng lengkap memegang senjata  menyilang di dada, berdiri tegak memasang wajah sangar bagai patung dalam pos monyet  di pinggir jalan masuk kompleks Angkatan Darat ini.

Entah kesan apa yang  terlintas dalam  kepala tiap tamu sipil yang melintas di depannya.   Di jalan umum terpasang  rambu, daerah Militer, kurangi kecepatan  25 Km. 
Namun saya percaya apa yang nampak dari wajah prajurit  yang siap dengan senjata di tangan belum tentu sesangar hatinya.  Karena prajurit juga manusia, ia hanya mengemban  tugasnya. 

Menara gereja menjulang  setinggi 20 - 30 meter kira-kira.  Dalam ruangan di bawahnya nampak sesak para remaja  dan pengasuh.  Beberapa pengasuh sedang sibuk mengarahkan para  remaja yang baru saja turun dari bus ke deretan bangku -bangku yang kosong dalam bangunan gereja seluas kira-kira 30 meter kali  16 meter persegi ini.    Lantainya dipasang keramik   kuning  seukuran tiga puluh cm, motif bantik sangat elegan berpaduan dengan warna lampu dan sinar surya yang menyusup  melalui kaca besar yang terpasang tepat di atas mimbar utama

Sebagian remaja yang terlambat terpaksa harus berdiri  karena tak ada tempat  duduk kosong lagi . Ada pula yang diarahkan duduk  di lantai pada tangga altar berhadapan dengan jemaat.
Bangku -  bangku panjang  yang tadinya berada di atas altar sudah pindah ke  lantai yang paling rendah  berhadapan ke dinding sebelah kiri dan kanan gereja. sudah penuh.  Beberapa  pengasuh  yang sibuk mengabadikan moment itu nampak mencari   objek yang tepat.

Sementara puji-pujian terus dinyanyikan.  Diselingi riuhnya tepuk tangan setelah kelompok choir berhenti dan  kembali menyatu dalam barisan tempat duduk.

Kalimat kalimat penyemangat dan terimakasih dari Song Leader. terus digemahkan...pemain keybord  duduk disebelah kiri depan   ruangan tepat di belakang mimbar coklat yang dipasang dengan renda kain merah  putih. Wow...!!! Benar-benar  hari  minggu yang diberkati,  berkelimpahan sukacita

"Semangat yang luar biasa, semuanya karena kebaikan Tuhan" ...  "Remaja dan pengasuh harus tegar dan sukacita...!  Musuh kita adalah Iblis, sebagai laskar Kristus tidak boleh ...  low ...yo..!! ( loyo...).."  seruan John Saramuke, penuh antusias tegap, semangat dan  tersenyum...dengan lesung pipi nya..
 
Laskar Kristus,....!!! ... Yes..yes... ..!  Yesus ...Yess..yes..! ...
Iblis......!!...kasian de  loe...iblis ...!  itulah   yel..yel  yang diserukan secara berbalas-balasan...suara ratusan anak membumbung tak dapat dibedakan, gemuruhnya  memancar   melalui rgelombang udara lembab mendung... karena  hujan baru saja meredah menyisahkan rerumputan yang basah, di minggu 29 Mei.
Sukacita  selalu merasuki jiwa tiap pertemuan Ibadah., tak dapat dipisahkan. Mampu mengembalikan semangat para pengasuh  yang kecapean karena sepanjang hari  melanyani, Ibadagh sekolah Minggu, Tunas dan menggembalakan domba-domba kecilnya  masuk dalam pelataran Ibadah sore itu.

Pembacaan Alkitab terdapat dalam Injil Lukas 4 : 1-13, tentang Pencobaan di  Padang Gurun.
Tuhan Yesus memberikan kita petunjuk bagaimana mengalahkan  strategy Iblis, yang selalu mengamati  kapan kita menjadi loyo dan membuat kita jatuh atau terperangkap dalam dosa.
Ada lima  hal, kita akan pelajari dari bacaan ini  yaitu; Bagaimana  iblis menjerat kita jatuh dalam dosa, antara lain ;
Pertama : Iblis menggunakan kemuliaan (menawarkan  kekayaan,   kehormatan, terkenal, beken dan sebagainya) agar kita mau melakukan apa yang ia inginkan.   dalam hidup kita,  sering  kali  datang banyak tawaran seperti itu.
Kedua : Iblis tidak mau kita  bersekutu dengan Tuhan. Iblis suka jika kita sendiri, agar dia bebas mempengaruhi kita.  Sebab itu, anak Tuhan tidak boleh meninggalkan persekutuan, Ibadah, sekolah minggu, baca dan merenungkan  Firman Tuhan. karena demikian  kita mempersekutukan diri  dengan Tuhan. Tuhan akan memberikan kekuatan kepada kita
Ke tiga : ketika kita kecapaen,iblis suka goda kita.
Ke empat : disaat kita sedang mendegar Firman Tuhan atau berada dalam Rumah Tuhan.
banyak anak  Tuhan tidak kosentrasi  saat beribadah atau  berdoa. Itulah sebabnya  ada yang suka ribut,  berceritera dengan teman dan ganggu teman dalam ibadah.
Kelima :  Di saat kita sedang atau memulai suatu  hal yang baik, misalnya pelayanan. Iblis mencarai strategy untuk menghancurkan pelayanan kita. Misalnya, merasa paling berjasa atau paling penting dalam keberhasilan sebuah pelayanan. kita tidak menyadari  rancangan iblis, kita menjadi sombong dan  tidak menghargai kawan sepelayanan.
Kalau pencobaan adalah senjata iblis menyerang kita, maka kita punya senjata yang paling ampuh  untuk melawan dia, yaitu :
Kita memiliki Kuasa atau otoritas dari Allah karena kita adalah anak-anak Nya. Tuhan Yesus akan memberikan Kasih Nya bagi kita,  untuk menghadapi cara-cara iblis. misalnya, membenci, marah-masih, mencuri dan sebagainya. kita juga akan dibimbing oleh Roh Kudus.
dengan senjata itu kita mampu melawan si iblis.   itulah inti pemberitaan yang disampaikan oleh John  dalam ibadah tersebut.
Ibadah  diselingi dengan puji-pujian dari  Par Syallom Amungsa;  Par  Marantha SPIII, Par Pniel Jalan Baru; dan  solo dari Par Ottow Geissler 32.  ibadah berakhir dengan pujian  Bapa terimakasih, dan salam-salaman.

_________________________________________________________
Apa kabar...kita bergembira.. tepuk tangan kedip kan mata mu.... Sukacita yang  dirasakan, entah bagaimana  saya  harus gambarkan dengan kata-kata..  ya sama seperti warna-warni baju yang dipakai  tiap orang yang hadir siang itu.  Ada senyum yang lebar menandakan ketulusan hati saat kita saling bertemu. Ya rasanya seperti  pertemuan di sorga kelak. dimana setiap pelayan mengisahkan apa yang dialami, dikerjakan dan bagaimana   ia  menjadi pemenang dalam  perlombaan itu...wow... saya percaya ketika melihat  itu, Tuhan  bersama malaikatNya pasti bersukacita...

Sbab Kau besar, perbuatan Nya ajaib.. tiada seperti Engkau...Sbab  Kau besar....!! demikian alunan suara manis yang merupakan talenta  pemberian Nya, Vocal Grup dari Jemaat  Marantha  memuliakan Tuhan Yesus. Ia besar banyak perbuatan Nya yang ajaib... ajaib... karena KASIH, Kemurahan dan Kebaikan Nya... sungguh Tuhan Yesus Dahsyat, ajaib dalam hidup kita...


Seperti rusa rindu sungai Mu, jiwa ku rindu Engkau. Kau lah Tuhan hasrat  hati ku, Jiwa ku rindu  Engkau... demikian sepotong syair yang dibawakan VG Par Syallom Amungsa. 

  

Anak Tuhan dituntut mempertanggungjawabkan apa yang kita ucapkan, lakukan dan pikirkan.  Jika kita, sudah tahu bagaimana cara iblis menyerang kita, memperdayakan kita, agar kita  jauh dari Tuhan.  
Iblis paling suka menggoda kita, senjata nya adalah pencobaan. 
Mari Laskar Kristus bangkit, tegakkan  kebenaran dengan Kuasa Allah, berjalanlah dengan tekun dalam  Kasih Tuhan  Yesus. Mintalah tuntutan Roh kudus.  Maka itu akan menjadi senjata yang ampuh   mengalahkan iblis...
AWAS IBLIS MUSUH KITA.. !!! 

Pnt. John Saramuke,



 Duet dari PAR Syallom Amungsa...




Solo dari PAR Pniel Jalan Baru







Solo dari PAR Ottow Geissler MP 32

Opa Kemis,  adalah sesepuh sekaligus pelopor sekolah Minggu GKI di tanah Amungsa.  Selalu setia memberikan dukungan, motivasi dan semangat bagi kaum muda.(barisan pengasuh)  dalam pelayanan.
Meski usianya sudah senja, semangat nya untuk pekerjaan Tuhan tak pernah  pudar. Kak Kemis, (baju Biru)  bagai  Musa yang di utus Tuhan membimbing kami gembala-gembala kecil di Tanah Amungsa. Kiranya Tuhan Sang Gembala Agung senantiasa memberkati Opa Kemis

Sabtu, 28 Mei 2011

Ibadah Pengasuh

Ibadah  pengasuh berlangsung di Rumah ka Johan Gandegoay, 28 Mei.  dihadiri  18  orang pengasuh.
ibadah  tersebut diadakan tiap bulan secara bergilir, sehari sebelum Ibadah  Gabungan.
Selain  sharing pengalaman, kendala, serta informasih pelayanan juga saling menguatkan,  diantara pengasuh se Klasis Mimika
Ibadah yang direncanakan jam 4 sore itu, sedikit molor karena menunggu  ibadah  tunas dari beberapa Jemaat yang diadakan hari Sabtu selesai. ya, kita maklumi karena itulah tugas  pengasuh, lagi pula tak enak juga kalau tidak semua ngumpul. 
Pemimpin liturgi adalah Ka Dolly Reba, sedangkan pelayana Firman adalah Kak J. Kemis.  pembacaan terdapat dalam Yohanes 6:16-21,  "Yesus berjalan di atas air" 
 Dalam perenungan itu,  Ka Kemis menguatkan para pengasuh,  agar dalam menghadapi tiap persoalan, baik itu  tantangan dalam pelayanan, keluarga maupun  pergumulan pribadi yang sedang dibawa kepada Tuhan,  namun  belum  nampak tanda-tanda jawaban Nya. Tuhan punya rencana ter indah bagi setiap anak Nya.  Ia TIDAK PERNAH meninggalkan anak-anak Nya berjalan sendiri menghadapi  tiap badai hidup. Tuhan  selalu ada  dan memberikan pertolongan, tidak ada kata terlambat, karena  Yesus lebih mengenal kita dari pada kita sendiri mengenal diri kita. Yesus mengenal apa yang kita butuhkan, dan Ia tahu kapan waktunya kita harus menerima.

 

Camping Paskah April 2011








Sukacita Ibadah Gabungan 24 April

Ibadah Gabungan PAR di Jemaat Syallom  Amungsa, Minggu 24 April 2011.
Ibadah  berlangsung penuh sukacita, meski hujan  deras mengguyur kota Timika, namun tak menyurutkan semangat dan sukacita pengasuh dan  remaja yang terus berdatangan dari jemaat-jemaat GKI sekitar Timika memenuhi gedung gereja  jumlah remaja yang hadir sebanyak 372 anak. 
Ibadah di Pimpin oleh Pdt.M.Sigalinging.STh. 
syallom ...GBU









Kamis, 31 Maret 2011

Semangat Hidup

Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang terbaik, meraih yang
tertinggi sesuai kemampuanmu,". 
Seorang pria yang putus asa, ingin berhenti hidup. Bertanya kepada Tuhan.  "Tuhan,"Apakah Engkau bisa memberi satu alasan yang masuk akal agar saya  jangan berhenti hidup dan menyerah ?"
Jawaban Tuhan sangat mengejutkan. " coba lihat sekitarmu. Apakah kamu lihat pohon pakis dan bambu ?". "Ya," jawab pria itu.
"Ketika menanam keduanya, Aku merawat dengan berhati-hati dan  sangat baik. Aku memberi keduanya cahaya dan air yang cukup.
Pakis tumbuh begitu cepat, daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara, benih bambu belum menghasilkan apapun. Tapi Aku tidak menyerah”.
"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan semakin banyak. Sedangkan bambu belum ada juga yang muncul. Tapi Aku tidak menyerah.”
"Di tahun ketiga, bambu belum juga menampakkan sesuatu. Tapi Aku tidak menyerah.”
“Di tahun ke empat, masih belum ada. Aku tidak menyerah," kataNya.
"Di tahun kelima, sebuah tunas kecil muncul dari permukaan tanah. Tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna. Enam bulan kemudian, bambu itu menjulang hingga 100 kaki.
Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.
“Ingat anak Ku,” Kata Tuhan pada pria itu.  “Aku TIDAK AKAN memberi cobaan yang tak sangup diatasi tiap ciptaan-Ku. Tahukah kamu, anak-Ku, disaat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?”
"Aku tidak meninggalkan bambu itu. Aku juga tak akan meninggalkanmu." "Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain," kata Tuhan.
"Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi
indah." "Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."
"Saya akan menjulang setinggi apa ?" tanya pria itu. "Setinggi apa pohon bambu bisa
menjulang?" tanya Tuhan. "Setinggi yang bisa dicapainya," jawab pria itu.
"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang terbaik, meraih yang
tertinggi sesuai kemampuanmu," kata Tuhan.  Pria itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup yang berharga ini.

Selasa, 29 Maret 2011

BENIH KEPERCAYAAN



Pada pemakaman Kathryn Lawes, istri mantan sipir penjara di New York, para narapidana beramai-ramai melayat. Sejenak mereka menghirup udara bebas. Seusai upacara, tak satu pun dari mereka berusaha kabur. Dengan patuh, semua kembali ke sel masing-masing. Apa rahasia-nya? Semasa hidup, Nyonya Lawes membiarkan anak-anaknya bermain dengan para narapidana itu. Ia percaya mereka akan berlaku baik kepada anak-anaknya. Kesan dipercayai, itu yang membekas di hati para narapidana. Maka, mereka tak mau menodai kepercayaan yang diberikan waktu diizinkan keluar untuk melayat orang yang telah memercayai mereka.

Sejumput benih kepercayaan ditanam, hasilnya tak mengecewakan. Semua orang butuh dipercayai. Besar kemungkinan kebaikan dalam dirinya tumbuh jika ia dipercayai. Kita kagum akan sosok Paulus, penginjil terbesar sepanjang zaman. Namun, jangan lupa bahwa pada awal ia menjadi penginjil, Barnabas memiliki peran penting. Peran apa? Ia percaya kepada Saulus, sementara murid yang lain tidak. Ia mau menerimanya, sementara yang lain takut, mengingat sepak terjangnya di masa silam. Berbekal kepercayaan Barnabas, Saulus giat meyakinkan orang akan pertobatannya dan terus bersaksi bagi Yesus. Hingga kini kita mengenalnya sebagai Rasul Paulus.

Semua hubungan baik berlandasan kepercayaan. Suasana kerja yang baik dibangun di atas kepercayaan. Prestasi bertumbuh karena ada kepercayaan. Pelayanan yang berbuah memerlukan sikap saling percaya. Sudahkah kita menanam benih percaya-memercayai dalam berkeluarga, berteman, bekerja sama, bergereja, bermasyarakat? Jika kita ingin dipercayai, begitu pun orang lain --PAD

ORANG YANG DIPERCAYAI DENGAN CARA YANG BENAR
AKAN MENJADI ORANG YANG DAPAT DIPERCAYA-Abraham Lincoln

Doa untuk anak -anak ku

Tuhan Yesus,

kami bersyukur karena Engkau telah
menganugerahkan kepada kami 
anak - anak
yang melengkapi keluarga kecil kami ini.
Kepercayaan yang Kau berikan
kepada kami amatlah besar,
dan terkadang kami merasa gentar
dan bertanya kepada diri kami sendiri :
"apakah kami sanggup menjadi orang
tua yang baik bagi anak - anak kami ?"
Kami sadar bahwa di jaman ini,
sangatlah tidak mudah membesarkan
dan mendidik anak - anak, ada banyak
pengaruh yang amat besar baik dari
media cetak, audio visual, film - film,
internet, iklan - iklan, dan berbagai
hal lainnya yang dapat menjerumuskan
anak - anak kami ke dalam gaya hidup
duniawi.
Ya Tuhan,
tolonglah kami sebagai orang tua,
untuk dapat mengarahkan dan mendidik
anak - anak kami di dalam kebenaran
akan firmanMu.
Kami ingin mereka mempunyai karakter
yang baik dan kuat, sehingga tidak
mudah terombang - ambing oleh berbagai
godaan duniawi ini.
Ajar kami untuk dapat bersikap tepat
pada setiap situasi terhadap anak - anak kami.
Saat mereka berperilaku nakal dan
tidak benar, mampukan kami untuk bersikap
tegas, sekalipun kami harus memarahi
dan menghukum anak - anak kami.
Kami akui, terkadang kami merasa tak tega
menghukum anak - anak kami, namun
ingatkan kami akan firmanMu ya Tuhan
di mana Engkaupun menghajar kami karena
Engkaulah Bapa kami dan karena Engkau sayang
kepada kami.
Bantu kami Tuhan dalam menerapkan
disilin hidup kepada anak - anak
mulai dari mereka kecil, seperti tidak
tidur larut malam, tidak main game seharian,
makan dengan jam yang teratur,
belajar membantu orang tua, dan hal - hal
lainnya, sehingga ketika mereka besar nanti,
mereka menjadi orang yang cakap
dalam mengelola waktu,
rajin, cekatan, dan mempunyai
kepribadian yang baik dan berintegritas.
Dan, saat anak - anak kami melakukan
hal yang benar, meraih prestasi, serta
melakukan hal - hal yang membanggakan,
tolong kami juga untuk tak lupa memberikan
pujian ataupun hadiah sebagai apresiasi kami kepada
anak - anak.
Inilah permohonan doa kami ya Tuhan,
bimbing kami untuk dapat menjadi
orang tua yang baik yang bisa menjadi
panutan bagi anak - anak kami.
Di dalam namaMu Tuhan Yesus Kristus,
kami berdoa.
Amin

Minggu, 27 Maret 2011

SERAHKAN HIDUP MU DALAM PIMPINAN TUHAN

ORANG YANG BERJALAN MAJU DENGAN MENANGIS  SAMBIL MENABUR BENIH  PASTI PULANG DENGAN SORAK-SORAI

Minggu, 27  Maret 2010.  Ibadah gabungan  Persekutuan anak dan Remaja (PAR) GKI se Klasis Mimika, bertempat di Jemaat Bethlehem Kuala Kencana berlangsung hikmad. Hadir lebih dari 400  remaja dan pengasuh dari   jemaat-jemaat di  Lingkungan Klasis Mimika. 
Pelayan Liturgi adalah pengasuh dan remaja setempat,  diiringi grup band remaja dan lima  song leader.

Dalam renungannya Pdt.I.S. Maran,S.Th   yang bersumber pada  Mazmur 126 : 1 – 6 (Pengharapan di tengah-tengah Penderitaan)  mengajak  remaja dan pengasuh melalui Ilustrasi “impian tiga pohon cemara yang ingin hidupnya berarti”, dimana  jalan hidup masing-masing dibentuk dan nampak mengecewakan namun  sesungguhnya ketiganya  sedang dipakai  sebagai Palungan  untuk Yesus lahir, sebagai  Perahu  yang menyeberangi  Tuhan Yesus dan para murid  serta kayu  Salib  bagi   Tuhan Yesus yang mati menebus dosa-dosa manusia.  “Hidup  adalah  perjuangan”
“Tiap orang punya cita-cita. Sebagai anak Tuhan hidup  harus  sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk mencapai cita-cita  itu,  ada harga yang dibayar. Sebagai siswa, belajarlah dengan baik, sebagai anak Tuhan harus  bertanggungjawab atas anugerah, (talenta, kehidupan)  yang  telah diterima dari Tuhan.  Sebagai  pelayan anak  lakukanlah dengan suka meski banyak tantangan yang harus di lewati. Karena melalui  berbagai  tantanngan kita sedang di bentuk.
Kunci keberhasilan adalah menyerahkan sepenuhnya Hidup kita dalam pimpinan Tuhan.  Percayakan Hidup dan tujuan kita pada pimpinanNya, karena Dia Allah sumber berkat dan pengetahuan”  Pesan Maran  kepadap pengasuh dan  Remaja yang hadir siang itu.  
Selain grup  band,  VG dari  remaja dari PAR Maranatha SP 3 dan Pniel Jalan Baru  turut  melayani  Tuhan Yesus dengan puji-pujian.   Ibadah berakhir dengan  kelimpahan sukacita, saling menyapa,  berbagi kerinduan diantara pengasuh dan juga remaja.  Sepertinya sebulan dirasakan cukup lama
Ini  merupakan Ibadah  gabungan yang  ke dua  dalam tahun 2011.  Setelah 27 Februari lalu di  Jemaat Ottow Geisller Mile 32. Sedangkan  bulan April  dimajukan dari  tanggal 24 ke 17  di Jemaat  Syallom Amungsa, ibadah di mulai sesuai jadual yaitu jam 13.00 – 14.00 Wit
 “Belum semua  remaja dan pengasuh hadir,  Jemaat   pinggiran kota banyak tidak datang,  mungkin disebabkan   jarak, cuaca (hujan),  Transportasi , serta  koordinasi yang belum baik . Meski  jadual  Ibadah dan undangan sudah di kirim sejak awal  Februari,  sehingga  kita hanya mengingatkan   dua pekan sebelum  tanggal  Ibadah.  Diharapkan   orang tua, gereja dan Klasis  mendukung kegiatan-kegiatan  seperti  ini, mengingat pentingnya pembinaan   orang muda yang adalah masa depan, bangsa dan gereja demi kemuliaan Tuhan”.   
Informasih dapat di lihat  pada : http//pargkimimika2011.blogspot  atau ketik Komunitas Remaja GKI Mimika  pada mesin pencari di internet.  Bergabunglah bersama “Komunitas Remaja GKI Mimika”