Tanah Papua di buka oleh Firman dan untuk Kemuliaan TUHAN
Sejarah perkabaran Injil dan tugas pelayanan yang dilakukan sebagai Manifestasi kehadiran dan Pekerjaan Tuhan melalui Injil. Pembangunan Wilayah dan masyarakat di tanah ini dimulai oleh Gereja, sejak 5 Februari 1855. Manusia sebagai sentral dalam seluruh program pelayanan. Gereja menjalankan Tugas dan Amanat dari Tuhan. Namun mengapa masih banyak pelayan yang kurang peka terhadap TRI PANGGILAN GERAJA (Bersaksi, Bersekutu dan Melayani). Banyak tenaga dan pikiran terkuras namun tidak menempatkan Manusia sebagai sentral pelayanannya. akan tetapi bagaimana memperoleh dana yang selalu dijadikan patokan keberhasilan pelayanannya. ?
Sementara pendidikan kerohanian bagi remaja kurang perhatian. Waktu belajar di sekolah Minggu sangat terbatas. Kurangnya fasilitas dan kemampuan pengasuh serta minimnya perhatian Majelis Jemaat membuat sekolah minggu menjadi tempat yang tidak lagi menarik bagi beberapa remaja dan juga pengasuh, muaranya mereka memilih berdiam di rumah atau menghabiskan waktunya (hari Minggu) di depan TV dari pada ke persekutuan. Kurangnya perhatian dari orang tua juga turut melengkapi penderitaan generasi ini . Sekolah Minggu dan Gereja merupakan bagian yang tak terpisahkan, karena melalui sekolah minggu anak – anak dibina dan diajarkan tentang Pengenalan dan Iman kepada Tuhan Yesus Juru Selamatnya. Dalam perkembangan Pelayanannya sering ada pembatasan yang tanpa disadari. Masih banyak pelayan jemaat lebih mementingkan Pelayanan orang dewasa dari pada Pelayanan anak atau sekolah minggu. Maka hubungan antara gereja dan sekolah minggu merupakan suatu relasi integral. Sekolah Minggu adalah wadah bagi Proses belajar mengajar tentang pengajaran Kristen yang terjadi antara pengasuh dan anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar