Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang terbaik, meraih yang
tertinggi sesuai kemampuanmu,".
Seorang pria yang putus asa, ingin berhenti hidup. Bertanya kepada Tuhan. "Tuhan,"Apakah Engkau bisa memberi satu alasan yang masuk akal agar saya jangan berhenti hidup dan menyerah ?"
Jawaban Tuhan sangat mengejutkan. " coba lihat sekitarmu. Apakah kamu lihat pohon pakis dan bambu ?". "Ya," jawab pria itu.
"Ketika menanam keduanya, Aku merawat dengan berhati-hati dan sangat baik. Aku memberi keduanya cahaya dan air yang cukup.
Pakis tumbuh begitu cepat, daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara, benih bambu belum menghasilkan apapun. Tapi Aku tidak menyerah”.
"Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan semakin banyak. Sedangkan bambu belum ada juga yang muncul. Tapi Aku tidak menyerah.”
"Di tahun ketiga, bambu belum juga menampakkan sesuatu. Tapi Aku tidak menyerah.”
“Di tahun ke empat, masih belum ada. Aku tidak menyerah," kataNya.
"Di tahun kelima, sebuah tunas kecil muncul dari permukaan tanah. Tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna. Enam bulan kemudian, bambu itu menjulang hingga 100 kaki.
Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun. Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.
“Ingat anak Ku,” Kata Tuhan pada pria itu. “Aku TIDAK AKAN memberi cobaan yang tak sangup diatasi tiap ciptaan-Ku. Tahukah kamu, anak-Ku, disaat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?”
"Aku tidak meninggalkan bambu itu. Aku juga tak akan meninggalkanmu." "Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain," kata Tuhan.
"Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi
indah." "Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi."
"Saya akan menjulang setinggi apa ?" tanya pria itu. "Setinggi apa pohon bambu bisa
menjulang?" tanya Tuhan. "Setinggi yang bisa dicapainya," jawab pria itu.
"Ya, benar! Agungkan dan muliakan nama-Ku dengan menjadi yang terbaik, meraih yang
tertinggi sesuai kemampuanmu," kata Tuhan. Pria itu lalu meninggalkan hutan dan mengisahkan pengalaman hidup yang berharga ini.